Erna Ardiani Sebut Soal Stunting Penguatan Sinergitas 

Erna Ardiani Sebut Soal Stunting Penguatan Sinergitas 

Ketua TP-PKK Kab. Barsel Ny. Erna Ardiani Palupi Deddy Winarwan pada acara Pemantauan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Barsel, Kamis 20/6/2024.

BUNTOK,- Gerakan Pengukuran, dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor dan lintas program di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas hingga Desa untuk dapat menyisir seluruh sasaran dan melakukan intervensi yang sesuai standar agar hasil yang didapatkan akurat dan cakupan layanan yang diterima oleh sasaran meningkat.

Gerakan ini dilakukan dalam berbagai rangkaian aksi Bersama pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi bagi ibu hamil, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Ketua TP-PKK Kabupaten Barsel  Ny. Erna Ardiani Palupi Deddy Winarwan pada acara Pemantauan Pengukuran Dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), bertempat di Jalan Sepakat I Kelurahan Hilir Sper Buntok, Kamis 20/6/2024.

” Stunting disebabkan karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama dan penyakit infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada dibawah standar.” Ujar Ny. Erna Ardiani Palipi Deddy Winarwan.

Selain itu, kejadian stunting pada balita juga erat kaitannya dengan status kesehatan ibu pada saat hamil dan masa sesudah hamil.

Penurunan, prevalensi stunting pada balita di Barito Selatan masih belum memenuhi target, berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sebesar 35,6% turun menjadi 23, 9% (Survei Kesehatan Indonesia 2023). Untuk itu, diperlukan berbagai strategi dan upaya agar tujuan percepatan penurunan stunting dapat dicapai.

“Deteksi dini masalah Kesehatan pada ibu hamil, balita dan calon pengantin diharapkan dapat menjadi langkah penapisan pertama ditingkat Masyarakat yang dilaksanakan melalui Posyandu.

” Saat ini 175  Posyandu di Kabupaten Barito Selatan telah dilengkapi dengan alat antropometri terstandar. 12 Puskesmas di Barito Selatan telah mempunyai Alat USG serta Dokter-Dokter yang terlatih, sehingga harapannya akses layanan dapat dengan mudah dijangkau oleh sasaran,”ucap Erna.

Melalui Gerakan ini diharapkan 100% sasaran ibu hamil, balita dan calon pengantin mendapatkan pelayanan Kesehatan yang diperlukan berupa deteksi dini dan edukasi, serta intervensi bagi ibu hamil, balita dan catin bermasalah gizi dalam rangka mencegah munculnya kasus stunting baru sehingga Indonesia bebas stunting dapat segera terwujudi.

Menurut Erna, peranan penting dalam penanganan stunting khususnya yang dilakukan oleh PKK, dapat dilihat dalam intervensi sensitive stunting.

“Keluarga dan masyarakat umum pun dijadikan sebagai subjek dan objek dari pelaksanaan intervensi gizi sensitif.” Tegas Erna.

Serta pelaksanaan intervensi sensitif menyesuaikan terhadap sosial budaya masyarakat lokal.

Program ataupun kegiatan tersebut dapat berupa peningkatan kesadaran terhadap issue stunting.

Komitmen untuk lebih proaktif dalam berpartisipasi di layanan kesehatan seperti Posyandu ataupun pelatihan dan sosialisasi yang dapat dilakukan oleh PKK, dan edukasi tentang pola asuh dan asupan gizi seimbang yang sesuai dengan kondisi tumbuh kembang anak.

Lebih lanjut lagi ia menjelaskan, PKK memiliki peran sebagai agen perubahan untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat agar tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai khususnya dalam pencegahan stunting.

Tujuan tersebut ialah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang issue stunting, maka ketika masyarakat sudah timbul awareness dapat membuat masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat, perilaku sadar gizi, menerapkan pola asuh yang sesuai dan berpartisipasi aktif dalam mengakses pelayanan kesehatan sehingga mampu menciptakan aksi kolektif dalam menangani kasus stunting, contoh sederhananya adalah dengan mengajak Masyarakat untuk datang dan memanfaatkan layanan Posyandu.

“Saya mengajak segenap lapisan Tim Penggerak PKK di Kabupaten Barito Selatan membangun sinergitas Bersama dengan Pemerintah Kabupaten Barito Selatan serta stake holder lainnya dalam upaya percepatan penurunan stunting,” Pungkas Ny. Erna Ardiani Palupi Deddy Winarwan.

Turut hadir, Unsur Forkopimda Kab. Barsel, Kodim 1012 Btk Yang Mewakili, Kejari Barsel Yang Mewakili, Pimpinan Bank Kalteng Cabang Buntok, Para Camat, Kepala Dinas/Badan/Kantor, Lingkup Pemerintah daerah Kab. Barito Selatan, Tamu Undangan lainnya.

www. bajentabajurah.com.              (Atex Ridho)

Barito Selatan