Hari Ginjal Sedunia di Kapuas Edukasikan Tentang CAPD

Hari Ginjal Sedunia di Kapuas Edukasikan Tentang CAPD

Bajenta News.  
KAPUAS,- Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2023 setiap hari Kamis minggu ke 2 setiap bulan Maret, dimana kali ini pihak RSUD dr. H. Soemarno Sosrodihardjo Kuala Kapuas memberikan edukasi kepada pasien dan warga Kapuas diruang tunggu loket pendaftaran rawat jalan dimulai jam 08.00 WIB, Kamis 7/3/2023.

Tim Perawat Unit Hemodialisa RSUD Kapuas, memberikan selebaran mamfaat dungsi CPAD pada Hari Ginjal Dunia, Kamis 7/3/2023.

Hari Ginjal Sedunia Tahun 2023  atau ” World Kidney Day”  pihak RSUD Kapuas menghadirkan dr. Daya Daryadijaya, Sp.PD (Dokter
Spesialis Penyakit Dalam), beserta Tim Perawat Unit Hemodialisa RSUD Kapuas.

Kepala Ruang Unit Hemodialisa Herlina Desianti, S.Kep. Ns. bersama para tim perawat hemodialisa memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya dengan tema kesehatan ginjal untuk semua, mempersiapkan yang tak terduga,
dan mendukung yang rentan.

” Pentingnya fungsi ginjal bagi tubuh kita, sehingga perlunya menjaga pola hidup sehat untuk mencegah gangguan ginjal” ujar Herlina Desaianti.

Ibu Ina sapaan akrabnya, menjelaskan tanda – tanda atau gejala sakit ginjal antara lain seperti pergelangan kaki atau kaki yang sering bengkak, mual dan muntah, mudah lelah, sulit tidur, mudah bingung, keram otot, urin berkurang, sesak safas, gatal yang ektrim, serta tekanan darah yang sulit dikendalikan.

Tim Perawat Unit Hemodialisa RSUD dr H. Soemarno Sosrodihardjo Kuala Kapuas

Pentingnya deteksi dini sehingga dapat segera diidentifikasi dan mendapatkan penanganan yang tepat sejak awal, maka peluang untuk sembuh pun jauh lebih besar.

Bila perlu dilengkapi dengan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah ureum,
kreatinin, dan Cystatin C, serta pemeriksaan air kencing berupa urinalisis rutin.

Beberapa orang yang berisiko mengalami sakit ginjal antara lain, penderita diabetes atau kencing manis, tekanan darah tinggi, penderita sakit jantung, sering mengalami bengkak kaki maupun wajah, keluarga penderita sakit ginjal, orang yang rutin mengkonsumsi obat anti nyeri yang dijual bebas, obat herbal atau tradisional, orang dengan berat badan berlebih atau obesitas, perokok, lansia lebih dari 50 tahun
serta penelitian luar negeri beretnis tertentu seperti afrika, hispanik, aborigin, dan asia.

Sementara itu, dr. Daya Daryadijaya, Sp.PD dengan materi yaitu CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis).

” CAPD adalah cara atau proses cuci darah melalui selaput dalam rongga perut, Prosedur cuci darah tanpa mesin yang bisa dilakukan sambil beraktivitas normal” ujar dr. Daya Dryadijaya.

Tujuan CAPD adalah menggantikan fungsi ginjal untuk membuang sampah dan kelebihan cairan dari tubuh dengan dilakukan setiap hari
dan berkesinambungan. Metode ini menggantikan fungsi ginjal agar tubuh tetap sehat dan bisa beraktivitas secara normal.

CAPD ini diindikasikan bagi pasien penderita diabetes melitus yang terkontrol, penyakit cardiovaskuler, penyakit kronis, psikososial seperti (orang yang diet bebas, aktif dan takut jarum).

Akan tetapi CAPD kontraindikasi atau tidak dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan teknik operasi yang sulit, luka luas
diperut, meliliki tumor, pasien tidak mandiri, hernia, obesitas, pasien gangguan jiwa, pasien PPOK (Pasien Paru Obstruktif Kronis).

Kelebihan dari CAPD adalah peralatan sederhana, lebih fleksibel, menjalani diet lebih longgar, tidak tergantung orang lain, kunjungan
ke Rumah Sakit lebih jarang, dan anemia lebih terkontrol, serta tubuh tdk terlalu stress.

Kekurangannya antara lain risiko infeksi, rasa jenuh, ketidaknyamanan (kateter permanen, berat badan berlebih, hiperglikemia, hiperlipidemia), pemasangan ruangan harus bersih, bebas debu, dan cahaya yang harus
baik.

” Bagi pasien cuci darah yang mau
menggunakan CAPD dapat kita lakukan perawatan di RSUD Kapuas, akan tetapi pemasangan alatnya harus melalui dokter spesialis bedah terlebih dahulu, dan sementara
ini untuk pemasangan CAPD, Unit Hemodialisa berkoordinasi terlebih dahulu dengan UPF Bedah, sambil menunggu kesiapan BHP, kelengkapan sarana dan prasarana alkes supaya pelayanan CAPD kita dapat berjalan maksimal” demikian dr. Jaya.

www.bajentabajurah.com/adm/PromkesRSUDKps.

Kuala Kapuas