Bajenta News.
KAPUAS,- Problem menjadi mendasar terkait selalu saja Kapuas kekurangan tenaga medis kesehatan, padahal sudah berapa banyak personil yang kelulusan yang mendapat dukungan biaya dari Pemkab Kapuas selama ini.

” Diibaratkan, kita yang menanam tapi orang lain yang memanennya, kenapa ini terjadi setelah sekian banyak biaya dikeluarkan Pemkab selama kebutuhan mendukung pendidikan” ujar Anggota DPRD Kabupaten Kapuas Franco B. Dehen di Kediamanya, Minggu 5/3/2023.
Diakui oleh Politisi dari Partai Banteng mocong putih tersebut bahwa setiap tahun menjadi problem Kapuas yang selalu kekurangan tenaga medis kesehatan, padahal beberapa tahun lalu Kapuas selalu membiayai pendidikan berhasil menjalani tugas sekolah kedokteran dibiayai berupa beasiswa oleh Pemkab Kapuas karena.
” Berapa banyak sudah masuk dalam pembiayaan pendidikan masuk dalam program pembiayaan Pemkab Kapuas, kenapa Kapuas tidak langsung merekrut nya, dan kini dia bekerja di Kabupaten lain” jelas Papo sapaan akrab putera perbaik dari Barimba ini.
Menurut Papo, kalau faktanya Kapuas selalu mengeluhkan kekurangan tanaga kesehatan, padahal seharunya karena pemkab telah mengeluarkan anggaran untuk membiayai sekolahnya maka secara otomatis apabila selesai pendidikan wajib ditempatkan sesuai bisang ilmunya.
” Setelah lulus pendidikan harus langsung diangkat atau dialokasikan untuk tenaga honorer setidaknya dengan ikatan kontrak kerja minimal 15 tahun” imbuhnya.
Hal tersebut membuat keprihatinan tersendiri, apalagi Kapuas selalu menyatakan kekurangan tenaga medis kesehatan dan juga terjadi pada tenaga pengajar atau guru.
” Seharusnya, person yang telah dibiayai sekolahnya oleh pemerintah maka setelah lulus apalagi dengan nilai prestasi terbaik, maka mereka diprioritaskan langsung diangkat buka dibiarkan dan dikalahkan karena kroni-kroni Pejabat di Kapuas” demikian Papo
www.bajentapajurah.com/adm