Bajenta News.
Kuala Kapuas,- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Kapuas secara tegas menyatakan kesiapanya untuk bersama pemerintah daerah mengatasi serangan wabah tungro yang menyerang sekitar 7000 an hektar tanaman padi di Tamban Catur dan Kapuas Timur.
” Kita prihatin senganan luar biasa wabah penyakit tungro yang dibawa oleh wereng hijau menempel di batang padi” ucap Ketua HKTI Kabupaten Kapuas, Supenpri, S.Sos. MM selepas mengikuti rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian, KTNA, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kapuas dan Dinas Ketahanan Pangan di kantor Dinas Pertanian Kapuas, Rabu 18/5/2022.
Penyerangan wabah tungro masih tidak akan mengancam terjadinya gagal panen, karena tidak terjadi serangan menyeluruh lahan padi melainkan berkelompok-kelompok ujar Supenpri, S.Sos. MM.
Menurut Supenpri bahwa jajaran HKTI Kapuas yang terdapat adalah mantan ASN penyuluh pertanian bahwa kondisi seperti ini sudah biasa dihadapi.
Pengusaha sukses Kapuas pernah mengalami keterpurukan dunia usahanya ini menjelaskan bahwa apabila Pemda memerlukan HKTI Kapuas, kami akan siap dengan seluruh sumber daya dalam mengatasi permasalahan serangan wabah tungro tersebut.
“Apabila serangan tungro hanya pada batang tertentu saja cukup dicabut dan dinuanahkan dengan dibakar, kemudian apabila semua lahan padinya terserang tungro mau tidak mau harus dilakukan penyemprotan rundap, jadi Serangan ini tidak mengancam gagalnya panen petani” jelas Ketua Kadin Kabupaten Kapuas ini.
Kendati demikian, Pemkab harus bergerak cepat dengan menurunkan brigade beserta penyuluh dan petugas pengamat hama Dinas Pertanian bisa bergerak serentak.demikian Supenpri (Adm)