Ekpsos Akhir Kajian Model Bisnis Pertanian Berkelanjutan Berbasis Poktan

Ekpsos Akhir Kajian Model Bisnis Pertanian Berkelanjutan Berbasis Poktan

Wakil Bupati Pulpis, H Ahmad Jayadikarta saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan di Aula Bapperida, Kamis 10/7/2025.

PULANG PISAU,– Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), melakukan ekspose akhir kajian model bisnis pertanian berkelanjutan berbasis Kelompok Tani (Poktan), di Aula Bapperida, Kamis 10/7/2025.

Wakil Bupati Pulpis H Ahmad Jayadikarta menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan melalui berbagai tahapan seperti FGD, wawancara mendalam hingga analisis lapangan, memberi gambaran utuh akan tantangan kebijakan dan potensi perbaikan tata kelola sektor pertanian.

” Saya berharap hasil dari kajian ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat, dalam memperbaiki kebijakan food estate yang ada, dan tentunya memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani di Pulpis,” kata Jayadikarta.

Dalam melakukan kajian, lanjut Jayadikarta regulasi dari pemerintah pusat menjadi rujukan, Wabup juga mengapresiasi kepada tim peneliti yang dengan sepenuh hati telah menggali berbagai manfaat serta dampaknya secara mendalam di tingkat tapak, khususnya terhadap Poktan di Pulpis.

Jayadikarta mengharapkan, OPD terkait seperti dinas pertanian, badan perencanaan pembangunan riset dan inovasi daerah, DLHK dan OPD teknis lainnya harus terus mendorong kolaborasi lintas sektor, merancang model bisnis pertanian yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkeadilan sosial dan lestari secara ekologis.

Menurut Jayadikarta, pembangunan sektor pertanian menjadi prioritas strategis di Kabupaten Pulpis, terlebih ditetapkan sebagai bagian dari program food estate nasional, dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, namun menuntut perencanaan dan pelaksanaan yang berbasis data, kolaboratif dan berkelanjutan.

” Dalam konteks inilah, kata Jayadikarta Poktan bukan hanya sebagai penerima manfaat , tetapi pemeran utama dalam rantai produksi pangan, tulang punggung pertanian, sekaligus agen perubahan yang mampu menjawab tantangan regenerasi petani, kemandirian usaha tani, dan adaptasi terhadap perubahan iklim” demikian Jayadikarta.

www.bajentabajurah.com.//Tina.

Pulang Pisau