
KUALA KAPUAS,– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas terus meningkatkan kesiagaan terhadap potensi bencana, hususnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), selain ini musim kemarau diperkirakan akan mencapai puncaknya hingga Agustus mendatang.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BPBD Kabupaten Kapuas, Pangeran Sojuaon Pandiangan, usai mengikuti Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Karhutla yang dipimpin Bupati Kapuas H. M. Wiyatno, Senin pagi, 16/6/2025.
“ Sebagaimana arahan Bapak Bupati, indeks risiko Karhutla di Kabupaten Kapuas saat ini berada pada kategori sedang,” ujar Pangeran Sojuaon Pandiangan
Namun menurut Kepala BPBD Kabupaten Kapuas itu bahwa jika tidak diantisipasi dengan cepat dan tepat, risiko ini bisa meningkat. Oleh karena itu, BPBD tidak boleh lalai, mulai dari deteksi dini hingga penanganan di lapangan.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan dini, BPBD Kapuas telah memetakan wilayah-wilayah yang tergolong rawan Karhutla, serta menyalurkan alat pemadam portabel (alat semprot) kepada sejumlah desa yang berada dalam zona rawan.
Selain itu, BPBD juga akan segera membentuk tim kajian untuk menetapkan status bencana di wilayah Kapuas, tidak hanya untuk Karhutla, tetapi juga mencakup bencana lainnya.
“ Penting untuk meminimalisir potensi terjadinya KarhutlaKami mengimbau masyarakat, hususnya yang berada di wilayah rawan, agar waspada dan segera melakukan penyiraman jika menemukan lahan yang mulai mengering,” ujar Pangeran.
Sementara itu Kepala Bidang Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kapuas, Jendrawan, menyatakan pihaknya akan mendukung penuh seluruh langkah penanggulangan Karhutla yang digalang Pemkab Kapuas melalui BPBD.
“ Dukungan kami antara lain dalam bentuk penyaluran kendaraan roda dua dan empat untuk menjangkau daerah rawan, serta menggali informasi kondisi lapangan secara cepat dan akurat,” tegas Jendrawan.
Dengan langkah-langkah terpadu ini, Pemerintah Kabupaten Kapuas berharap risiko bencana di musim kemarau 2025 dapat ditekan secara signifikan melalui kolaborasi semua pihak, termasuk peran aktif masyarakat dalam pengawasan dan pencegahan dini.
” Dengan kolaborasi dan sinergitas yang baik serta peran serta masyarakat kita berharap dapat menekan minimal mungkin resiko bencana di kapuas dapat dicegah sedini mungkin ” demikian Jendrawan.
www.bajentabajurah.com.//Redaksi.