BUNTOK,- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Syahdani S.Pd. secara resmi buka Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten, Jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Tahun 2024, bertempat di Aula SMAN 1 Buntok, Selasa 22/10/2024.
” Apresiasi dan terima kasih, kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara, mulai dari panitia, dewan juri, guru pendamping dan peserta” ungkap Kadisdik Barsel Syahdani S.Pd.
Juga disampaikan terima kasih kepada peserta telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, terutama yang datang dari wilayah kecamatan yang jauh seperti Jenamas dan semua Kecamatan.
” Pentingnya, melestarikan bahasa Ibu sebagai identitas bangsa dan warisan budaya, berdasarkan data balai bahasa setiap tahun di Indonesia itu kehilangan sekitar 20 sampai 25 bahasa daerah,” ucap Syahdani.
Banyak bahasa daerah atau bahasa Ibu yang sudah terkontaminasi dengan bahasa asing alias tidak asli atau original lagi, serta kehilangan penutur aslinya termasuk di Barito Selatan.
Ada anak-anak dari suku bakumpai, yang tidak paseh menggunakan bahasa bakumpai, ada banyak penyebab hilang dan lunturnya bahasa daerah dikalangan masyarakat.
” Antara lain Dominasi bahasa-bahasa besar (seperti bahasa Inggris, Mandarin, dll yang membuat bahasa-bahasa kecil semakin terpingirkan),” terang Syahdani.
Perpindahan penduduk, ke kota-kota besar menyebabkan penggunaan bahasa daerah semakin berkurang, kurangnya perhatian terhadap bahasa daerah dalam sistem pendidikan formal, ada pandangan negatif atau malu terhadap bahasa daerah, dan para penuturnya enggan menggunakan bahasa daerah tersebut.
” Bahasa Ibu, atau bahasa daerah dapat memperkaya khazanah budaya dan meningkatkan rasa persatuan, untuk itulah Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan meluncurkan program Merdeka Belajar episode ke 17 Revitalisasi bahasa daerah,”tandasnya.
Kadisdik Barsel menuturkan, tujuan utama adalah untuk, menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai ranah kehidupan dan meningkatkan jumlah penutur-penutur muda bahasa daerah, sehingga bahasa daerah dapat kita lestarikan dan kita wariskan.
Harapannya agar festival ini, dapat menjadi wadah bagi siswa siswi kita para generasi muda untuk mencintai dan melestarikan bahasa Ibu atau bahasa daerahnya.
” Mendorong peserta, untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan berbahasa Ibu,” imbuhnya.
Lebih lanjut lagi Syahdani menjelaskan, juara bukan tujuan utama tapi ini ajang untuk belajar dan menambah wawasan, pengetahuan terutama bahasa dan budaya daerah kita serta memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak. Semoga kita, dapat berpartisipasi dalam ajang FTBI Tingkat Provinsi Kalteng yang akan digelar pada akhir bulan ini.
” Selamat mengikuti Festival, Selamat berlomba junjung tinggi sportivitas,” demikian Syahdani S.Pd
www bajentabajurah.com. (Atex Ridho)