BAJENTANEWS.
BUNTOK,- Kawasan-Kawasan suaka perikanan diwilayah Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi peningkatan pendapatan baik untuk masyarakat sendiri maupun Pemerintah Daerah.
Pernyataan ini terungkap pada acara 3rd Technical Working Gruop Arowana And Endemic Fish Conservation Area Development In South Barito District Towards Limited Thourism, dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Barsel Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), bertempat di Aula Setda Barsel, Rabu 12/6/2024.
Kepala DKPPP Kab. Barsel Ida Safitri melalui Kepala Bidang (Kabid ) Penyuluhan DKPPP Kab. Barsel Eka Wahyuni mengatakan bahwa bersama dengan FAO se Kabupaten Barsel.
“Kami dari DKPPP Kab. Barsel dengan tim dari Food And Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan Pertanian dan Sucofindo, melaksanakan TWG Ke3 se Kabupaten Barito Selatan pada hari ini,”ungkap Ida Safitri.
Ada hal-hal penting yang akan sampaikan dari narasumber berasal dari Dinas Pariwisata, Manat Simanjuntak, kemudian dari Ibu Ir, Sari Anggarawati, dan Bapak Irhamsyah, yang menyampaikan hal berkaitan dengan TWG yang ke3 ini, demikian Eka Wahyuni.
Ditempat yang sama, Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Pengelola Produksi Perikanan Tangkap DKPPP Kab. Barsel, Sahandrianto mengatakan, TWG yang ke 3 ini merupakan TWG kelanjutan dari sebelumnya, dengan mengambil tema bahwa sanya subsektor pariwisata dalam rangka turut serta membagi mitra dalam rangka pengembangan perikanan darat.
“Kita ketahui bahwa di Barito Selatan sudah kita cadangkan 7 kawasan suaka perikanan, dimana kawasan suaka perikanan ini itu nantinya bisa berkolaborasi ataupun bersinergi dengan Dinas Pariwisata.
Potensi ikan-ikan endemik yang menarik untuk kita lindungi atau kita konservasi, sehingga nantinya Pariwisata juga disitu menjadi mitra kita dalam rangka menjaga ataupun mengembangkan dan menjadi penopang ekonomi masyarakat juga disana dari subsektor Pariwisata.
Dengan potensi ikan yang melimpah nantinya subsektor Pariwisata juga ikut berkembang disana, sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama bahwa sanya dengan kunjungan wisata yang meningkat di Kabupaten Barito Selatan.
“Tentunya akan menjadi, peningkatan juga disubsektor ekonomi yang lain terutama UMKM kemudian pelaku-pelaku bisnis disubsektor Pariwisata, perhotelan, dikembangkan kedepan dengan melalui ini kita bersama sebagai pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Barito Selatan,” demikian Sahandrianto.
Sementara Narasumber 3rd TWG Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Universitas Nusa Bangsa, Sari Anggarawati, menambahkan bahwa pendapatan nelayan darat semakin lama akan semakin menurun.
“Jadi secara ekonomi, mereka sudah terjadi penurunan, salah satu upaya yang bisa dilakukan supaya tidak tergantung hanya pada ikan, namun juga bisa mendapatkan pendapatan dari yang lain, maka ketergantungan pada sumber daya ikan yang semakin menurun” ujar Sari Anggarawati.
Sari menuturkan, kita alihkan dana buntu seperti tadi jadi bagaimana membuat kawasan ini menjadi Pariwisata, namun tetap berbasis pada perikanan endemik.
” Kedepan, dengan rencana respon ini, memang tidak langsung dalam setahun dua tahun akan menikmati hasil perikanan itu, namun ini nanti kalau benar-benar dengan berkolaborasi,” harapnya.
Lebih lanjut, Sari Anggarawati menjelaskan, kemudian juga kita ingin mengangkat kearifan lokal dari masyarakat adat dayak ini.
” Dengan cara seperti itu mudah-mudahan ini bisa menjadi sebuah jawaban bagaimana kita meningkatkan pendapatan dari masyarakat lokal,” Pungkasnya.
www.bajentabajurah.com
(Atex Ridho).