BAJENTABAJURAH.COM.
Buntok,- Ketua DPRD Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Provinsi Kalimantan Tengah, H. Farid Yusran memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait Penanggulangan Rabies, di Aula Ruang Rapat Gabungan Komisi DPRD Kab. Barsel, Selasa 4/7/2023.
” Sejak akhir Tahun 2022 di Barsel ternyata kasus suspek penyakit Rabies itu tinggi artinya yang terkena gigitan anjing sangat tinggi, walaupun yang jadi penyakit Rabies itu hanya ada beberapa orang saja,”ungkap Ketua DPRD Kabupaten Barsel, H. Farid Yusran.
Ini terbukti bahwa yang meninggal dunia di Bulan November 2022 (1 orang) dan di Bulan Januari 2023 (1 orang) tetapi kita sangat prihatin kenapa demikian karena ternyata dilapangan sangat minim sekali penanganan, hal ini tidak terkordinir dengan baik oleh kawan-kawan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) ini.
” Sehingga, angka gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) itu tinggi malah di Bulan Juni 2023 ini tinggi sekali menjadi 32, dua kali lipat dibanding Bulan lalu, artinya Status Kejadian Luar Biasa (KLB) ini tidak ada kegiatan tindakan nyata dari kawan-kawan SOPD itu,”ucapnya.
Ini mungkin, karena tidak terkoordinasi dengan baik, saya mendorong agar dibentuk tim khusus tim terpadu oleh Pj. Bupati Barsel untuk menangani ini, sehingga satu pede itu bisa cepat kita hilangkan karena kalau masing-masing seperti sekarang ini ya seperti ini tadi kita Rapat tadi itu.
Lebih lanjut Farid menjelaskan, sudah ada 2 (Dua ) orang meninggal yang 1 (Satu) di November 2022 yang 1 (Satu) lagi di Januari 2023 kan belum ada pemberitahuan, padahal kasus KLB kita sejak Januari, kejadiannya yang pertama di Desa Tabak Kanilan kemudian yang kedua di Desa Ruhing Raya,”Pungkas Farid.
Hadir dalam Rapat, Wakil Ketua I Serta Para Anggota DPRD Barsel, Para Staf Ahli DPRD Barsel, Sekwan DPRD Barsel, Sekda dan Para Asisten Setda Kab. Barsel, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala DKPPP Barsel, Kejaksaan Negeri Barsel yang mewakili, Para Camat di Barito Selatan.
www.bajentabajurah.com
(Atex Ridho)