Berantas Stuting, Merubah Paradigma Masyarakat 

Berantas Stuting, Merubah Paradigma Masyarakat 

Camat Kapuas Kuala, Rahmadiansyah.

KUALA KAPUAS,- Pemerintah Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, terus menggiatkan upaya penanganan stunting sebagai salah satu fokus utama dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Pihak kecamatan masih menghadapi tantangan utama yakni kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan sanitasi yang baik, oleh sebab itu, para kader posyandu terus dioptimalkan untuk memberikan edukasi sekaligus menggandeng tokoh masyarakat untuk mengubah pola pikir tersebut.

Meski demikian, pihak kecamatan masih menghadapi tantangan utama yakni kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan sanitasi yang baik. Oleh sebab itu, para kader posyandu terus dioptimalkan untuk memberikan edukasi sekaligus menggandeng tokoh masyarakat untuk mengubah pola pikir tersebut.

Hal tersebut tersebut disampaikan Camat Kapuas Kuala, Rahmadiansyah, upaya pihak Kecamatan selalu aktif berkoordinasi dengan desa-desa dan berbagai instansi terkait untuk mengoptimalkan program penanganan stunting di wilayahnya, disela menghadiri Rakor Penanganan Stunting di Kantor Bapperida Kapuas, Selasa 21/10/2025.

“ Memfasilitasi monitoring pelaksanaan anggaran di desa-desa, terutama dari posyandu, tempat sanitasi, dan penyediaan air bersih yang didukung melalui dana desa,” ujar Rahmadiansyah.

Meskipun belum seluruh desa terpenuhi, pelaksanaan berjalan bergantian dan progresnya terus kami dorong, dari 10 kepala keluarga (KK) di beberapa desa, ada yang sudah mendapatkan bantuan dari program tersebut, termasuk dukungan dari PU Kabupaten yang sudah berjalan sejak 2025.

Ditambahkan Rahmadiansyah bahwa salah satu inovasi yang dilakukan adalah pengelolaan limbah spiteng yang kini dapat didaur ulang menggunakan dana desa.

” Pemerintah Kecamatan juga menggandeng Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) untuk memberikan pelatihan peningkatan kapasitas kader posyandu” jelas Rahmadiansyah.

Posyandu Integrated Learning Program (ILP) kini mencakup layanan bagi lansia, remaja, balita, dan ibu hamil dalam satu tempat. Para kader dilatih melakukan pencatatan, pelaporan, serta memberikan penyuluhan penting seperti cara pengasuhan anak, pemberian makanan bergizi, dan pola hidup sehat.

“Berbagai program intervensi gizi dan edukasi kesehatan kami jalankan bersama puskesmas, kader posyandu, dan instansi terkait lainnya. Posyandu menjadi pusat layanan utama pemantauan tumbuh kembang balita sekaligus edukasi gizi bagi ibu hamil dan anak-anak,” beber Camat.

Tak hanya itu, 6 dari 13 desa di Kapuas Kuala menerima bantuan dari Dinas Ketahanan Kapuas senilai Rp 100 juta per desa untuk program pengelolaan rumah pangan lestari dan kolam ikan yang dikelola ibu-ibu PKK.

“Bantuan tersebut sudah berjalan dan telah memasuki tahap kedua, hasil panen dari program ini nantinya dapat dijual kembali sehingga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat,” tuturnya.

Pemerintah Kecamatan Kapuas Kuala berkomitmen untuk terus melanjutkan dan mengembangkan program-program tersebut dengan inovasi dan kolaborasi yang semakin kuat demi mendukung percepatan penurunan angka stunting sesuai standar nasional.

“Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tapi juga masyarakat, dengan sinergi semua pihak, kami optimis target penurunan stunting di Kapuas Kuala dapat tercapai sehingga anak-anak bisa tumbuh sehat dan cerdas,” demikian Rahmadiansyah.

www.bajentabajurah.com.//Redaksi.

Kuala Kapuas