Rakor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting 2025

Rakor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting 2025

Sekda Kapuas, Usis I Sangkai (tengah) saat memimpin Rakor Stunting 2025 d Aula Kantor Baperida Kapuas, Selasa 19/8/2025.

KUALA KAPUAS,- Rapat koordinasi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, dipimpin langsung oleh Sekda Kapuas Usis I Sangkai di Aula Kantor Baperida Kapuas, Selasa 19/8/2025.

Acara dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD) para Camat dan tamu undangan yang turut hadir, Sekretaris Daerah (Sekda) Usis I Sangkai kepada wartawan sampaikan, ada beberapa upaya yang sudah dilaksanakan ditahun 2025 ini, untuk mengurangi Stunting yang ada di Kabupaten kita.

“Ada langkah-langkah bagai mana kita merubah prilaku dari masyarakat mengubah gaya hidup, yang biasanya ada pernikahan dini dibawah 18 tahun, ada pola hidup sembarangan, terus ada buang air besar dan kecil tidak pada tempatnya,”ujar Sekda Pemda Kapuas, Usis I Sangkai.

Sekda juga mengatakan, kebiasaan ini harus kita rubah dan ini tidak bisa dilaksanakan satu orang atau satu kelompok saja, tetapi ini adalah gerakan bersama Kabupaten Kapuas, mulai dari Bupati, seluruh jajaran, Kecamatan dan kita juga melibatkan Kementerian Agama.

” Bagai mana Kemenag menyampaikan tidak nikah dibawah 18 tahun, sehingga kematangan berpikir dari masyarakat itu, bisa terlaksana ketika usianya diatas 18 tahun susuai aturan terkecuali ada hal-hal yang khusus,” kata Usis.

Suasana Rakor Stunting 2025 di Aula Kantor Baperida Kapuas, Selasa 19/8/2025.

Ditempat yang sama, Kepala Baperida, Ahmad M Saribi sampaikan, angka terakhir dari Survei Status Giji Indonesian (SSGI) yang terkait penilaian untuk Kabupaten Kapuas, di 2024 penilaiannya 22, 5 persen.

“Hari ini kami merapatkan apa saja permasalahan supstansi yang kita lakukan, karena di 2023, jadi 16 menjadi 22 terjadi kenaikan signifikan, ini menjadi bahan evaluasi kami bersama,” ucap Ahmad M. Saribi.

Lanjut dikatakannya, tadi sudah disepakati dari pemaparan yang dilakukan, kita analisis bahwa, ada lima pilar utama yang kita tekankan dulu, di Stunting, sekarang mungkin jadi enam pilar.

“Dari 64 indikator dulunya, sekarang menjadi 31, dalam kenerja Stunting, inilah yang menjadi parameter kami untuk rapat selanjutnya, kendala permasalahannya apa solusinya seperti apa, nanti akan melibatkan seluruh stakeholder yang hadir, bila perlu semua OPD, Kepala Puskesmas dan KPM yang dikola oleh tenaga ahli PMD Kabupaten Kapuas,” tegas Saribi.

Senada disampaikan Kepala DP3APPKB Kapuas dr Tri Setya Utami, Stunting kita 22, 5, sebelummya 16, 2, ini menjadi tantangan, karna stunting itu tidak hanya fisik yang dipenuhi.

” Tantangannya adalah maiset perilaku, pola pikir, pola asuh, bukanya tidak mampu untuk membangun WC, mungkin mampu saja, tapi pola pikir, pola makan dan juga dukungan dari seluruhnya,”ujarnya.

Karena banyak sekali terkait dengan ini. Misalnya perkawinan anak, tidak mau ke posyandu untuk penimbangan secara rutin, imunisasi tidak bisa dengan berbagai macam alasan jdi banyak faktor yang harus dibenahi.

“Nanti akan ditajamkan lagi, dirapat berikutnya. Hari ini hanya membahas secara globalnya,” tutup Tri Setya Utami.

www.bajentabajurah.com.//Red_Her.

Kuala Kapuas